Mengikuti perkembangan zaman, syiar islam harus dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Konten-konten kreatif dengan visualisasi yang bagus mampu menarik masyarakat. Sehingga perlu adanya integrasi antara syiar islam dengan teknologi yang telah berkembang. Banyaknya kegiatan islami yang dilakukan di Griya Qur’an Desa Landungsari Dau Kabupaten Malang memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar Griya Qur’an. Akan tetapi masih banyak masyarakat luar yang belum memahami tentang program-program kerja dari Griya Qur’an itu sendiri dikarenakan belum adanya sarana atau media untuk mensyiarkan program-program kerja di Griya Qur’an yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan PkM ini adalah untuk membuat, memasang, dan memberikan pelatihan instalasi listrik bagi pengurus di Griya Qur’an Desa Landungsari Dau Kabupaten Malang sehingga dalam prakteknya nanti pengurus Griya Qur’an dapat memperbaiki sendiri jika terjadi kesalahan pada media syiar yang telah terpasang. Media syiar visual dibuat untuk dapat meningkatkan antusias masyarakat dalam memanfaatkan program program yang berada di Griya Qur’an. Hasil akhir dari kegiatan PkM ini adalah neon box sebagai identitas dari Griya Qur’an yang saat ini belum tersedia.
Pada kegiatan PkM ini telah dilakukan penyerahan media visual berupa neon box yang akan dipasang di depan gang dari Griya Qur’an. Pemasangan cukup berjarak dari lokasi Griya Qur’an. Hal ini yang mendasari perlunya informasi lebih lanjut terkait instalasi listrik agar aman bagi masyarakat sekitar pada umumnya dan untuk Griya Qur’an sendiri pada khususnya. Kegiatan ini melibatkan pengurus dari Griya Qur’an dan Tim PkM seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Peserta Pelatihan Pemasangan Media Syiar Visual
Kemudian dilakukan pelatihan awal dalam memasang neon box sebagai sarana media visual untuk memperkenalkan kepada masyarakat lebih luas terkait dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan di Griya Qur’an. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar instalasi listrik, prinsip keselamatan, jenis-jenis kabel, komponen utama dalam instalasi listrik, dan cara-cara pemasangan yang benar. Selain itu, pelatihan juga perlu memperkenalkan penggunaan media syiar visual, seperti video atau presentasi, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami.
Dari pelatihan yang dilakukan diketahui bahwa tingkat keterampilan teknis peserta pelatihan cukup beragam. Beberapa mungkin sudah memiliki pengetahuan dasar tentang instalasi listrik, sementara yang lain mungkin belum pernah memiliki pengalaman dalam bidang tersebut. Kemudian diidentifikasi tentang tingkat partisipasi yang diharapkan dari peserta. Pelatihan bersifat interaktif dengan sesi tanya jawab dan sesi praktek langsung. Kemudian peserta diminta untuk memberikan umpan balik terhadap pelatihan yang telah dilakukan. Hasilnya peserta merasa cukup terbantu dengan adanya pelatihan instalasi listrik yang dilakukan tersebut.