Kota Batu, yang dikenal sebagai pusat pengembangan inovasi industri, baru-baru ini menjadi tuan rumah Focus Group Discussion (FGD) yang membahas pengembangan Mesin Multi Weighing dan Filling Otomatis. FGD ini dipimpin oleh Elka Faizal, S.T., M.T., yang juga bertindak sebagai ketua tim inovasi, dan dihadiri oleh para anggota tim inovasi: Muhammad Fakhruddin, S.T., M.T.; Yan Watequlis Syaifudin, S.T., M.MT, Ph.D.; Hari Kurnia Safitri, ST, MT; Gillang Al Azhar, S.S.T., M.Tr.T.; Wahyu Aulia Nurwicaksana, S.S.T., M.Tr.T.; Septyana Riskitasari, S.S.T., M.Tr.T.; Anindya Dwi Risdhayanti, S.T., M.T.; dan Arief Rahman Hidayat, S.T., M.T.
Fokus Inovasi pada Mesin Multi Weighing dan Filling Otomatis
Program pengembangan Mesin Multi Weighing dan Filling Otomatis ini bertujuan meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses penimbangan dan pengisian bahan glasir pada industri keramik. Berdasarkan evaluasi, mesin ini mencapai tingkat akurasi penimbangan bahan hingga ±5%, sesuai target yang ditetapkan, meskipun terdapat tantangan dalam hal waktu pengisian. Kecepatan pengisian terkadang melebihi target waktu 6-7 menit per batch, terutama disebabkan oleh variasi densitas bubuk glasir.
Untuk mengatasi hal ini, tim inovasi mengembangkan sistem kontrol otomatis yang dapat menyesuaikan kecepatan pengisian berdasarkan pengukuran densitas bahan pada setiap batch. “Kami menyadari pentingnya adaptasi teknologi ini untuk kebutuhan industri yang spesifik. Oleh karena itu, sistem kontrol ini kami desain agar mampu beradaptasi dengan variasi yang ada,” ujar Elka Faizal dalam sesi FGD.
Tantangan dalam Mencapai Target Produktivitas
Mesin ini ditargetkan untuk meningkatkan produktivitas hingga 30%. Namun, target ini belum tercapai secara maksimal, terutama karena proses transisi dari metode manual ke otomatis yang memerlukan waktu adaptasi bagi operator. Dalam rangka mengatasi hambatan ini, tim inovokasi melakukan sosialisasi dan uji coba bertahap agar operator semakin terbiasa dengan sistem baru, serta dapat memaksimalkan waktu operasional.
Selama FGD, Elka Faizal menekankan pentingnya tahapan sosialisasi ini, mengingat peralihan teknologi sering kali membutuhkan adaptasi. “Proses transisi ini adalah langkah yang tidak bisa kita percepat tanpa persiapan yang matang. Untuk itu, kami berfokus pada pembinaan operator dan uji coba bertahap sebagai solusi,” tambahnya.
Kalibrasi dan Pengumpulan Data
Pada aspek kalibrasi dan pengumpulan data, kegiatan ini berjalan sesuai rencana, meski waktu pengumpulan data lebih lama dari perkiraan akibat variasi bahan glasir. Untuk mengatasinya, tim melakukan kalibrasi tambahan dan membuat standar bahan uji dengan spesifikasi seragam. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan akurasi pengukuran dalam jangka panjang.
Publikasi dan Pemasaran untuk Menjangkau Industri Lebih Luas
Untuk memastikan inovasi ini dikenal luas, tim inovasi telah melakukan publikasi pada platform industri keramik melalui situs web resmi mereka. Meski berhasil, publikasi ini masih terbatas pada sektor keramik. Oleh karena itu, tim merencanakan strategi pemasaran digital yang lebih luas, termasuk memanfaatkan media sosial dan jaringan akademik untuk menjangkau audiens yang lebih beragam dan memperkenalkan potensi penggunaan alat ini di industri lain.
Elka Faizal menyampaikan optimismenya terhadap proyek ini. “Kami yakin bahwa dengan upaya perbaikan yang berkelanjutan dan kolaborasi dengan industri, inovasi ini akan mampu memberikan dampak signifikan pada efisiensi industri keramik.”
Sementara itu, salah satu mitra industri yang hadir dalam FGD, menyampaikan apresiasinya terhadap solusi yang diusulkan. “Mesin ini tidak hanya menjawab kebutuhan produksi kami akan efisiensi, tetapi juga memberikan nilai tambah dengan sistem kontrol yang fleksibel. Ini adalah langkah besar bagi industri keramik menuju otomatisasi yang lebih terintegrasi.”